Selamat datang
kembali di blog saya para readers sekalian! Beberapa hari menuju hari lebaran apa saja yang telah kalian siapkan untuk memeriahkannya? Kue-kue lebaran,
ketupat, opor ayam, THR untuk ponakan, atau baju lebaran? Kalau baju lebaran
kayaknya sudah jadi semacam kewajiban yah tiap menyambut hari raya ini. Baik
anak-anak sampai orang tua semua kayaknya sangat perlu dengan yang namanya baju
lebaran. Selain ketupat, opor ayam, kue lebaran dan THR, baju lebaran memang
sudah menjadi semacam icon utama tiap hari lebaran tiba. Baju lebaran sudah
identik dengan yang namanya hari raya, semua serba diperbaharui demi menyambut
hari yang fitri ini.
Berbicara soal
baju lebaran, saya pribadi sebenarnya agak kurang peduli untuk membeli baju
lebaran setiap hari raya tiba. Kalau
dibelikan baju sama orang tua Alhamdulillah, dapat THR baju lebaran Alhamdulillah,
dan kalau tidak dapat baju lebaran juga Alhamdulillah soalnya saya adalah tipe
orang yang jarang sekali memiliki niat untuk membeli baju baru tiap hari raya
tiba tapi ya seperti yang saya bilang sebelumnya kalau dibelikan atau dikasih
baju baru tentu saya pakai dong kwkwkw. Sebenarnya,
saya jarang atau bahkan tidak pernah membeli baju lebaran bukan karena saya berhemat
atau pelit sama diri sendiri (Tapi kalau dipikir-pikir bisa masuk kategori
hemat sama pelit sih wkkwk) melainkan saya punya stok baju yang jarang saya
pakai so, mending pakai mereka saja. Terus alasan yang kedua adalah Ibu saya
punya banyak koleksi baju yang jarang dipakai. Ya, beliau adalah seorang
fashionista pada masanya. Karena sekarang beliau sudah berumur dan juga sudah
jarang bepergian alias kebanyakan di rumah saja maka dari itu tanpa perlu repot-repot
beli baju ya saya utak-atik saja lemari ibu saya hehe. FYI para readers
sekalian sejak zaman kuliah sampai sekarang hampir semua baju saya itu juga
hasil permak dari koleksi baju-baju ibu saya. Mungkin saya memang dilahirkan
sebagai seorang perempuan yang tidak hobby belanja pakaian dari rahim seorang
ibu fashionista. I can call it destiny. Allah blesses me!
Kemudian, alasan
yang terakhir kenapa saya malas pakai baju baru pas lebaran adalah karena saya
lebih suka dasteran ke tempat shalat ied. I do not why but I find a homey
feeling in daster. Pokoknya memakai daster itu semacam kepuasan dan kenyamanan
tersendiri untuk saya. Kalau pun punya baju baru biasanya habis shalat ied baru
dipakai, kalau sudah mulai gerah barulah saya kembali memakai daster. Ya, my
family sometime laughs at me when looking my dress di hari raya but I know I am
not alone, saya juga punya sepupu yang memiliki kepribadian seperti saya ini
pas hari raya hehe. So, kalau baju lebaran ala kalian bagaimana readers?
No comments