Hello Readers! Welcome back to my review board again! Sesuai judulnya, kali ini saya akan membagikan ulasan tentang drama You Are My Spring yang pada dasarnya kagak spring-spring amat loh. Judul boleh spring, teaser boleh penuh dengan bunga, poster tentu saja cerah penuh senyuman; tapi sebenarnya drama ini tuh penuh tipu muslihat wahai pemirsahhh. This is not going to be an easy and cheerful ride, but somehow it’s healing on its own way.
KARAKTER DAN PLOT
Kang Da Jeong (Seo Hyun Jin) adalah seorang manajer hotel. Ia tinggal di lantai
empat 99 Building (baca: Gu-Gu Building). Entah mengapa, kisah cinta Kang Da
Jeong selalu diwarnai oleh pria-pria yang tidak baik hingga ia dengan bercanda
menamai dirinya sebagai “trash-magnet.” Suatu hari, pria baru bernama Choi
Jeong Min muncul di hidupnya secara tiba-tiba dan menyatakan cinta kepada Da
Jeong. Kegigihan Choi Jeong Min untuk membuktikan cintanya perlaha menggugah
hati Da Jeong.
Ju Young Do (Kim Dong Wook) adalah seorang psikiater. Ia memutuskan untuk
membuka kantor baru di lantai tiga 99 Building. Selain membuka praktek, ia juga
menjadi penasehat yang membantu aparat kepolisian menguak motif di balik tindak-tanduk
para pelaku kejahatan dari sisi psikologis. Young Do sebenarnya adalah penerima
donor jantung dari salah satu polisi yang meninggal terbunuh di lantai tiga 99
Building. Pesta penyambutan Young Do sebagai penghuni baru 99 Building membuatnya
berkenalan dengan Kang Da Jeong. Dari pertemuan pertama, Young Do mengetahui
bahwa Kang Da Jeong memiliki trauma di masa lalunya.
Choi Jeong Min (Yoon Park) adalah lelaki misterius yang tiba-tiba hadir dalam
kehidupan Kang Da Jeong. Ia memutuskan untuk muncul di mana pun Da Jeong
berada. Ia selalu menjemput Da Jeong di
halte bis tempat ia biasa pulang dari kantor lalu mengantarnya ke rumah. Usahanya
untuk merebut hati Da Jeong perlahan-lahan membuahkan hasil. Da Jeong pada
akhirnya menyetujui ajakan makan malam Choi Jeong Min yang tanpa mereka ketahui
akan menjadi pertemuan terakhir mereka.
Ahn Ga Yeong (Nam Gyu Ri) adalah seorang aktris yang sangat terkenal. Ia
sebelumnya pernah menikah dengan Ju Young Do tetapi memutuskan untuk bercerai
setelah satu tahun usia pernikahan mereka. Kedua mantan pasangan ini masih
menjalani hubungan persahabatan yang baik, meskipun kadang Young Do menolak
untuk bertemu Ga Yeong secara rutin. Ga Yeong juga bisa dengan leluasa
bercerita kepada Young Do tentang dirinya yang sedang jatuh cinta pada seorang
idol boy group yang berumur 10 tahun lebih muda darinya.
Pada suatu malam, Choi Jeong Min menemui Ju Young
Do dengan alasan ingin melakukan konsultasi. Dari pertemuan itu, Young Do
mendiagnosis Jeong Min sebagai seorang sosiopat. Ia berusaha memperingatkan Da
Jeong untuk tidak berususan dengan Jeong Min tapi karena alasan kode etik ia
tidak bisa menjabarkan alasannya. Di sisi lain, hubungan Da Jeong dan Jeong Min
sudah mulai berkembang dan mereka memutuskan untuk makan malam bersama.
Malam itu, Da Jeong melihat gerak-gerik Jeong Min
yang agak aneh. Jeong Min juga pergi meninggalkan restoran dan bunga kertas berisi pesan singkat
untuk Da Jeong. Rupanya pesaan yang ditinggalkan Jeong Min menuntun Da Jeong
pada sebuah loker di salah satu stasiun. Di dalam loker tersebut ia menemukan
foto masa kecil Jeong Min beserta beberapa anak kecil termasuk Da Jeong dengan
latar belakang sebuah gereja. Selain itu, ia juga menemukan sepucuk surat
pengakuan bahwa Jeong Min telah melakukan tiga pembunuhan, salah satunya adalah
pembunuhan terhadap seorang polisi di lantai tiga 99 Building.
Di malam itu juga, Jeong Min terlihat sedang
memandangi 99 Building dengan pandangan sendu. Young Do menyaksikan itu dari
kantornya. Ketika Jeong Min pergi, Young Do memutuskan untuk mengikutinya
secara diam-diam. Mereka akhirnya tiba di sebuah gedung tua. Saat Young Do
keluar dari mobilnya dan mendekati gedung tersebut, tubuh Choi Jeong Min pun
terjatuh dari lantai paling atas.
TRAUMA DAN SAKIT HATI
Basically, You are My Spring adalah drama
yang menceritakan tentang trauma masing-masing karakternya dan bagaimana mereka
berusaha sembuh dari trauma tersebut. Kang Da Jeong yang nampaknya ceria
ternyata memiliki masa kecil yang kurang menyenangkan. Ia besama ibu dan
adiknya adalah korban kekerasan dari sang ayah yang alkoholik. Cita-citanya
tidak muluk, ia hanya ingin menjadi anak dari tetangga sebelah yang rumahnya
terlihat penuh dengan kehangatan. Dengan keberanian sang ibu, mereka bertiga pergi
dari rumah dan memulai kehidupannya yang baru meski bayang-bayang kehadiran
ayahnya terus-menerus membuatnya takut. Da Jeong adalah penggermar buku “The
Black Cat” karya Edgar Alan Poe. Sosok kucing hitam dalam cerita itu dianggap
Da Jeong sebagai pelindungnya. Da Jeong merasa lebih aman dengan menyimpan
lukisan atau pajangan kucing hitam di rumahnya.
Ju Young Do pun tak jauh berbeda. Ia dibesarkan dalam
keluarga yang kurang bahagia. Kakaknya menderita gagal ginjal dan satu-satunya
anggota keluarga yang bisa mendonorkan ginjalnya adalah Young Do. Ibunya selalu
menyuruh Young Do kecil mengonsumsi obat-obatan untuk persiapan sebagai pendonor. Namun, kondisi jantung Young
Do yang lemah ternyata akan memberikan dampak buruk jika donor ginjal harus
dilaksanakan. Sang ayah pun menentang ibu Young Do yang bersikeras menjadikan
Young Do pendonor. Young Do di sembunyikan di sebuah panti asuhan untuk
sementara waktu. Kakaknya pun meninggal dunia dan ibu Young Do melimpahkan
semua kesalahan pada Young Do yang batal menjadi pendonor. Terbiasa kehilangan
sosok ibu, Young Do pun tumbuh menjadi orang yang terbiasa memendam
kesedihannya seorang diri.
Selain tokoh utama, tokoh-tokoh pendamping pun
memiliki traumanya masing-masing. Seperti Ahn Ga Yeong, aktris yang harus terus
nampak sempurna dan sering dimanfaatkan popularitasnya. Ada juga si kembar
pemilik 99 Building yang ternyata mendapatkan perlakuan berbeda dari ayahnya sejak kecil. Jangan lupakan Choi Jeong Min yang harus hidup
dalam asuhan orang yang tidak memperlakukannya dengan baik di masa kecilnya. Pada
akhirnya, tokoh-tokoh ini berusaha sekuat tenaga agar trauma dan sakit hati itu
bisa hilang secara perlahan. Ada yang menyimpannya rapat-rapat, ada yang
berlindung di balik kucing hitam, ada yang memilih untuk memaafkan, ada yang
memutuskan untuk bersembunyi, dan ada yang meminta pertolongan ahli.
Drama You Are My Spring ini pada dasarnya ingin menyampaikan bahwa setiap trauma
dan sakit hati yang manusia rasakan adalah valid. Meski tidak kasat mata, luka
di hati tetap memberikan efek yang nyata. Jangan sampai kita meremehkan rasa
sakit orang lain karena menganggap masalah mereka lebih sepele. Menjadi
pendengar yang baik bisa saja menyelamatkan orang lain yang sedang kehilangan harapan.
Drama ini juga berpesan bahwa gak apa-apa kok kalau mental kita tidak sekuat
orang-orang di luar sana. It’s okay to seek for help! Jika tidak bisa
berbagi kisah dengan orang terdekat, mencari pertolongan profesional bisa
menjadi pilihan yang tepat tanpa takut kisah kita akan dibocorkan ke orang
lain.
MIXED-GENRE
Drama You Are My Spring ini juga menggabungkan banyak genre di dalamnya,
ada romansa, drama, komedi, dan tentu saja beberapa thriller yang bikin
penasaran. Sebenarnya, mix genre seperti ini punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
adalah cerita dan nuansanya terasa tidak monoton. Kadang kita dibikin nangis,
kadang dibikin cringe sama romancenya, dan kadang dibikin penasaran juga
sama misterinya. Tapi kekurangannya saya berasa kayak nonton satu drama dengan
dua kisah yang berbeda. Rasanya si Choi Jeong Min ini punya dunia sendiri. Walaupun
pada akhirnya penulis menunjukkan hubungan antar tokoh-tokohnya tapi tetap saja
rasanya kurang nyatu gitu. Kadang juga saya hampir lupa sama kasus Choi Jeong
Min karena menjelang akhir cerita, porsi romancenya dibuat lebih mendominasi.
Well, I still enjoyed this drama so much. Dialog-dialognya bener-bener nyess sampe
ke dalam hati. Bisa dibilang drama ini bisa bikin bitter season kamu
lebih berwarna. Apapun musim yang kita jalani saat ini, semoga kita segera
dipertemukan dengan musim semi yang indah.
Sebagai penutup, ini my personal favorite quote
dari drama ini yang cocok banget buat kita-kita yang kadang menyalahkan atau
sering kecewa sama diri sendiri:
“The fact that I’m breathing is enough proof that I’m doing well, despite not shining brightly all the time.” – Kang Da Jeong.
No comments