Review Buku: SagaraS (Serial Bumi)

Review Novel SagaraS


Judul Buku: Sagaras

Penulis: Tere Liye

Penerbit: Sabakgrip

Tahun Terbit: 2022

ISBN: 9786239726256

Jumlah Halaman: 384

 

Hello Readers! Selamat datang kembali di review board saya yang khusus membahas berbagai ulasan buku dan novel-novel lainnya. Kali ini saya akan melanjutkan kisah dari petualangan Raib, Seli dan juga Ali pada novel SagaraS yang merupakan novel ke-13 dari serial Bumi karya Tere Liye.

 

Pada serial Bumi sebelumnya yaitu pada novel Selena dan Nebula, kalian tentu sudah mengetahui tentang siapa sosok Ayah dan Ibu dari Raib. Nah, di buku SagaraS kali ini, rasa penasaran kalian tentang sosok Ayah dan Ibu dari Ali juga akan terjawab.  Pembaca setia serial Bumi tentu sudah punya banyak teori dong tentang siapa sosok orang tua Ali. Apakah Ali benar-benar memiliki orang tua atau jangan-jangan si pemilik rambut berantakan itu cuma mengarang bebas tentang sosok orang tuanya selama ini.

 

Daripada penasaran, yuk, langsung saja kita ungkap sosok orang tua asli Ali lewat petualangan Raib, Seli, Ali dan juga Master B di Klan antah berantah bernama SagaraS.

 

Blurb   

Akhirnya. Siapa orang tua Ali dijawab di buku ini. Ali, bertahun-tahun, berusaha memecahkan misteri itu. Raib dan Seli tentu tidak akan membiarkan Ali Sendirian, mereka bersahabat sejati. Dan jangan lupakan, Batozar alias Master B, dengan segenap kalimat kasar, seolah tidak peduli, dia selalu siap membela.

Tapi bagaimana jika misteri itu terhadang tembok kokoh SagaraS? Dan mereka harus bertarung hidup-mati lima ronde melawatan Kstaria Sagaras?

Jangan khawatir, kalian akan tersenyum lebar (dan boleh jadi sambil menangis), saat tiba di halaman terakhir buku ini.

Buku ini adalah buku ke-13 dari serial Bumi.

Review

Ujian sekolah akan berlangsung beberapa hari lagi sementara Ali, si genius yang gemar membuat onar belum memunculkan batang hidungnya sama sekali sejak petualangan terakhir mereka melawan Lumpu. Pihak sekolah bahkan telah mengirimkan surat teguran untuk Ali lewat Raib dan Seli.  Dan tentu saja, surat itu hanyalah angin lalu bagi Ali.

Tanpa sepengetahuan sahabat-sahabatnya, Ali ternyata menyibukkan diri selama berhari-hari tanpa istirahat di basement rumahnya untuk memecahkan misteri sebuah peti yang tersisa dari kejadian tenggelamnya sebuah kapal saat badai besar terjadi. Peti itu berisikan kotak hitam yang menjadi jalan bagi Ali untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di hari kelahirannya beberapa tahun silam.

48 jam layar Ali terus bekerja untuk bisa menerjemahkan isi dari kotak hitam tersebut hingga akhirnya mendapatkan kata kunci terpenting. SagaraS. Demi mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang tempat antah berantah itu, Ali pun mencuri catatan perjalanan Batozar. Tentu, Master B tidak tinggal diam saat mengetahui catatan perjalannya dicuri oleh Ali. Bukan hanya soal etika tak meminta izin baik-baik sebelum mengambilnya, tetapi SagaraS adalah tempat yang sangat berbahaya bagi siapa pun.

Batozar sebagai seorang petualang dunia parallel terkuat sekali pun tak pernah berhasil menerobos masuk ke gerbang SagaraS. Lebih-lebih Ali yang saat ini sudah tak memiliki kekuatan sama sekali setelah dilumpuhkan oleh Lumpu. Namun, bukan Ali namanya jika tak ceroboh dan selalu berani melakukan hal apapun. Terlebih SagaraS adalah jawaban paling penting untuk menemukan sosok kedua orang tuanya.

Ali kira ia akan berpetualang seorang diri ke SagaraS tanpa melibatkan siapa pun termasuk sahabat-sahabatnya. Ali paham betul jika perjalanan tersebut sangat berbahaya dan tidak ingin membahayakan Raib dan juga Seli. Sesuai dugaan, ternyata Raib dan Seli dan Master B menyusul Ali ke tengah lautan luas untuk menemukan gerbang menuju SagaraS.

Seperti yang Master B katakan, SagaraS bukanlah tempat yang mudah untuk dikunjungi. Puluhan hingga ratusan tornado raksasa yang mampu meremukkan tubuh akan menyambut siapa pun yang ingin masuk ke dalamnya. Belum lagi mereka harus bertarung melawan gurita raksasa menyeramkan lainnya di dasar laut.

Setelah perjalanan panjang yang menantang nyawa, mereka pun tiba di gerbang utama SagaraS. Dan entah sejak kapan, belasan kuda putih beserta penunggangnya dengan pakaian dan perawakan yang menakjubkan telah menyambut mereka. Mereka tak lain dan tak bukan adalah Ksatria SagaraS, para penjaga kedamaian di SagaraS yang tidak akan membiarkan siapa pun bisa masuk ke SagaraS, apapun alasannya!

Namun, Ali tentu tidak tinggal diam. Bahkan si anak genius ini telah mempelajari bahasa SagaraS jauh-jauh hari demi berkomunikasi dengan para penghuni SagaraS. Setelah perdebatan panjang antara Master B, Raib, Seli, Seli dan para Ksatria SagaraS, akhirnya mereka menemukan kesepakatan. Tentu cara untuk masuk ke SagaraS tidaklah gratis. Mereka harus melewati 5 pos gerbang SagaraS di mana setiap posnya, Raib, Seli, Ali dan juga Master B harus menghadapi para Ksatria pilihan SagaraS.

Menariknya, petualangan ini tak hanya mempertemukan Ali dengan para Ksatria SagaraS tetapi juga dengan Kakek Ban, orang yang telah merawat Ali seorang diri sejak kecil di rumah mewah dan besar itu. Saat usia 9 tahun, Kakek Ban terpaksa meninggalkan Ali dan kembali ke tempat di mana ia berasal, SagaraS. Saat itu, Ali hanya tahu jika Kakek Ban telah wafat dan tak akan pernah bertemu dengannya lagi.

Namun, petualangan di SagaraS mempertemukannya kembali dengan Kakek Ban. Tak banyak yang berubah darinya. Di SagaraS pun Kakek Ban masih menggeluti dunia dapur seperti saat merawat Ali di Klan Bumi. Jamuan makanan di setiap pos SagaraS juga dibuat dan dihidangkan langsung oleh Kakek Ban. Setiap kemenangan yang didapatkan akan dibalas impas dengan jamuan makanan lezat dari Kakek Ban.

Yang membuat Raib, Seli, Ali dan juga Master B semakin bersemangat saat melawan para Ksatria SagaraS tak hanya soal makanan lezat yang dihidangkan oleh Kakek Ban di setiap posnya tetapi juga dari setiap kisah yang dibagikan oleh Kakek Ban tentang kehidupan orang tua Ali di masa lalu.  

Menurut cerita dari Kakek Ban, Ayah Ali memiliki kode genetik Ceros di mana fisiknya tetaplah manusia tapi mampu bernafas dan hidup di bawah lautan. Ayah Ali bertemu dengan Eli, ibu Ali saat kabur meninggalkan SagaraS. Hubungan mereka menjadi sangat spesial selama bertahun-tahun lamanya hingga mereka pun bersiap menyambut kehadiran Ali.

Sayangnya, Ayah Ali tak pernah tahu jika hidup seorang Ceros ‘kerdil’ seperti dirinya memiliki riwayat hidup yang tak panjang. Begitu juga dengan keturunannya. Fakta ini membuat Ayah Ali semakin sedih di tengah kondisinya yang semakin menurun. Kondisi yang semakin genting membuat Ayah Ali dan Eli memutuskan untuk kembali ke SagaraS, tempat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi berada. SagaraS bisa menjadi solusi dari masalah yang mereka hadapi kala itu.

Lagi dan lagi, nyawa adalah taruhan demi menyelamatkan nyawa lainnya. Ayah Ali gugur saat tiba di gerbang SagaraS. Tak sampai di situ, Eli ditolak dan diusir oleh para Ksatria SagaraS. Hal ini membuat Eli murka besar dan bertarung habis-habisan melawan Ksatria SagaraS. Kondisi Eli semakin lemah, ketubannya pecah. Adalah Kakek Ban yang pada akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan Eli dan Bayinya.

Namun, ada harga yang harus dibayar mahal. Ksatria SagaraS berdebat sengit apakah bayi tersebut harus diselamatkan atau tidak. Perdebatan yang rumit tersebut berakhir pada kesimpulan bahwa bayi Eli bisa disembuhkan tapi bayi tersebut harus dibawa kembali ke Klan Bumi karena ia adalah penduduk asli Klan Bumi dan bukan keturunan murni SagaraS. Sementara Eli, seorang penghuni asli SagaraS sekaligus mantan Kstaria SagaraS harus tetap berada di SagaraS. Keputusan itu memang berat bagi Eli tapi itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan bayinya. Eli memutuskan kembali ke SagaraS dan memilih menjadi petani biasa.

Demi mempertemukan Ali dan Ibunya yang telah berpisah 17 tahun, Raib, Seli, Ali dan juga Master B bertarung habis-habisan melawan para Kstaria SagaraS.  Eli tak akan pernah menyangka jika anaknya, si genius dan si ceroboh itu ternyata mampu menerobos gerbang SagaraS hingga bertarung mati-matian demi bertemu dengannya.

My Impression

Menyelesaikan novel SagaraS ini memberikan rasa lega tersendiri bagi saya. Rasanya lega bangetttt pas tahu kehidupan asli dari Ali. Sejak dulu saya penasaran banget sama sosok Ali yang super kaya dan super genius. Aneh aja gitu, masa Ali punya orang tua yang gak pernah pulang-pulang ke rumah gara-gara terlalu sibuk urus bisnis di luar negeri. Ternyata dugaan saya dan mungkin teori yang kalian punya sudah terjawab di novel ini. Orang tua Ali ternyata memang bukan berasal dari Klan Bumi. Pantas aja nih bocah punya otak yang super genius.

Anyway, novel SagaraS ini punya dua bonus spoiler juga loh. Yang pertama tentang sosok siswa baru di sekolah Raib, Seli dan juga Ali. Kedua, tentang pertemuan Bibi Gill bersama Nglanggeran dan Nglanggeram yang berencana membuka portal pulang agar Nglanggeran dan Nglanggeram bisa kembali ke Klan Aldebaran dan mencari jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi saat ekspedisi Klan Aldebaran berlangsung.

Lagi dan lagi, para penikmat Serial Bumi harus sabar menanti kelanjutan spoiler di dalam novel SagaraS ini pada serial selanjutnya. Sampai jumpa di petualangan klan lainnya pada novel Ily dan Aldebaran serta Proxima Centauri.

2 comments

  1. Sebenernya aku suka cerita fantasy yg serial gini. Sejak Harry potter tamat, belum Nemu lagi kisah fantasy yang bikin bener2 suka .. menarik ceritanya mba. Aku suka Ama buku2 Tere Liye, tapi selama ini LBH sering baca yg buku2nya yg biasa, bukan yg genre fantasy. Ntar mau cari deh, tapi kepenginnya kalo udh komplit 🤣. Ga sabar rasanya kalo harus nunggu serial yg belum terbit hahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih tiap tahun dibikin penasaran sama Tere Liye. Mana serinya gak abis2 pula kwkwkw. Beli dulu aja mbak sampe ke seri SagaraS, sambil nunggu seri selanjutnya hihi

      Delete